Sabtu, 16 Januari 2016

Nyeri Uluhati, Sakit Maag sesungguhnya kah atau bukan?

 

 


Pendahuluan:


Banyak  Keluhan   pasien  yang datang berulang  berobat ke dokter atau ke rumah sakit  dengan nyeri ulu hati  atau  sakit Maag dan kemudian dinyatakan  sebagai  sakit lambung atau Gastritis  kronis, namun pasien tidak tahu  penyebab Gastritisnya sehingga sering  dan terus harus makan  obat untuk mengatasi kambu sakitnya. Adakalanya   dokter  melakukan  pemeriksaan  tambahan atau penunjang  untuk memastikan  diagnosisnya dengan pemeriksaan  lain, seperti  endoskopi lambung atau pemeriksaan jantung rekam jantung( EKG) atau pemeriksaan  laboratorium atau pemeriksaan radiologi.
Masalah penegakan diagnosis gastritis penting sekali terutama  untuk mengetahui  sebab penyakitnya; apakah  penyebabnya  karena  fokus  di lambungnya atau karena  diluar lambung yang berakibat ke lambung ?  Pemberian  obat  lambung  akan tepat sasaran   bila penyebabnya diketahui dan diobati(causanya) bukan gejalanya(simptomatik). Untuk itu  perlu  prosedur penegakan diagnosis yang baik(alogaritma )

Dalam melakukan diagnosis gastritis, hal pertama yang biasanya dilakukan dokter adalah menanyakan pada pasien mengenai gejala yang dirasakannya. Dokter juga akan menanyakan mengenai riwayat kesehatan pasien, misalnya apakah pasien pernah menderita kondisi yang mungkin menjadi penyebab dasar gastritis atau apakah pasien aktif mengonsumsi obat-obatan pereda rasa sakit seperti ibuprofen, aspirin, atau obat anti inflamasi non steroid (OAINS). Dari keterangan-keterangan tersebut, dokter akan menarik kesimpulan awal mengenai kondisi yang sedang dialami oleh pasien.

Karena gastritis merupakan sebuah kondisi dan bukan penyakit, penyebab dasarnya perlu diketahui agar penanganan yang sesuai dapat dilakukan. Untuk mendukung kesimpulan, dokter biasanya juga akan melakukan sejumlah pemeriksaan fisik seperti:


  • Pemeriksaan fisik , kimia darah atau pemeriksaan tinja untuk mendeteksi keberadaan bakteri H. pylori.
  • Pemeriksaan radiologi  dengan kontras  Barium sulfat/meal untuk melihat adanya perubahan pada lapisan lambung.
  • Pemeriksaan  Radiologi  CT scan /MRI scan/ Ultrasonografi untuk  melihat  lambung  dan organ yang berhubungan pencernaan  -seperti pankreas, kandung empedu, hati, ususdua belas  jari, usus halus, usus  besar , appendiks, saluran makan atas (esofagus) juga organ bukan pencernaan - seperti ginjal, kandung kemih dan saluran  kemih,  organ peranakan/reproduksi, rongga dada, rongga perut, jantung, kepala, gigi/mulut, dll. 
  • Pemeriksaan lain: 
    • Endoskopi, yakni pemeriksaan dengan menggunakan endoskop (alat kecil menyerupai selang yang dilengkapi dengan kamera) yang dimasukkan ke kerongkongan hingga perut. Manfaat pemeriksaan ini adalah untuk memeriksa adanya gangguan dalam sistem pencernaan, termasuk untuk memastikan jika terdapat peradangan atau tukak pada dinding lambung.
    • Biopsi, yaitu pemeriksaan yang sebenarnya masih merupakan bagian dari endoskopi. Jika dokter menemukan adanya radang, sampel jaringan dinding lambung mungkin akan diambil untuk diteliti di laboratorium. Melalui biopsi ini, dokter juga bisa mendeteksi keberadaan bakteri H. pylori.
Dalam  praktek klinis  kondisi sakit  maag kronis  ternyata penyebabnya  bukan murni di lambung  tetapi karena  adanya  batu  empedu atau  akibat  lain -sakitnya  organ organ lain.

Pemeriksaan yang  praktis  dan cepat, murah, tidak invasif, bukan radiasi ion  untuk mendiagnosis  penyebab sakit  maag  karena  batu  empedu  adalah  pemeriksaan  ultrasonografi(USG) perut (abdomen).

Batu  Kandung  Empedu (Kolelitiasis) dan Gambaran Ultrasonografi

Batu  kandung empedu (atau kelainan kandung empedu)  mudah terlihat   dengan  USG dari pada  dengan foto Rontgen abdomen , karena  umumnya  batu kandung  empedu berasal  dari lemak;-  pada  gambaran foto rontgen  lemak tidak terlihat putih tetapi tembus  pandang(lusen).  

Gambar  kandung empedu  normal 
  

Gambar  batu kandung empedu


Gambar  Batu  Kandung  empedu dengan  slugde/lumpur


Gambar Batu  dengan Infeksi/Radang  kandung  empedu
Kemungkinan  lain:
Kelainan  lain Kandung  empedu  dapat  berupa Infeksi/radang  kandung  empedu(Kolesistitis), Polyp, Adenomiomatosis, tumor ganas /kanker  kandung empedu(Cholangiocarcinoma);  dapat  juga mengenai saluran empedu yang berjalan keluar hati dan kedalam hati(duktus biliaris intrahepatal/ekstrahepatal).

Insiden dan Khas Klinis:
Hampir 60-70 %  kelainan  empedu  dengan  batu  kandung  empedu , tidak dikeluhkan atau tanpa gejala(asimptomatik), bila  dikeluhkan   adalah  khas  keluhan dirasakan mulai  malam  hari sampai menjelang subuh sebagai nyeri melilit (kolik) uluhati yang menjalar dari depan tembus ke punggung kanan, kadang disertai  mual, kembung.   beragam keluhan dirasakan seperti  angin duduk, seperti ditombak, seperti  dipukul uluhatinya(pukulan jarak jauh) sehingga  bila tidur - os terbangun karena sakitnya yang  mendadak; sakit sering  berulang   dengan periode/jam  yang  sama(- hal ini sering dianggap   seperti serangan "santet"/ sakit non medis );  bila  sakit  tidak menghilang sampai  pagi  -berlanjut  sepanjang  hari kemungkinan disertai infeksi dengan tanda  tanda  demam,  nyeri tekan  di sisi perut  kanan atas;  bila disertai kulit  kuning  kehijauan(Ikterik)- kemungkinan adanya  obstruksi  kandung  empedu  karena adanya  batu pada saluran empedu (duktus  biliaris)

by ayat rahayu